!-- SiteSearch Google -->
Google
 

Jumat, 09 April 2010

hasil penelitian

http://www.kalbe.co.id/files/cdk/files/13_149_Pengaruhpendedahanmorfin.pdf/13_149_Pengaruhpendedahanmorfin001.png

tanaman obat indonesia







sumber pustaka
http://www.iptek.net.id/ind/pd_tanobat/gambar/temu_hitam.jpg
Temu Hitam

(Curcuma aeruginosa Roxb.)

Sinonim :
--

Familia :
Zingiberaceae

Uraian :
Temu hitam terdapat di Burma, Kamboja, Indocina, dan menyebar sampai ke Pulau Jawa. Selain ditanam di pekarangan atau di perkebunan, temu hitam juga banyak ditemukan tumbuh liar di hutan jati, padang rumput, atau di ladang pada ketinggian 400--750 m dpl.

Terna tahunan ini mempunyai tinggi 1--2 m, berbatang -semu yang tersusun atas kumpulan pelepah daun, berwarna hijau atau cokelat gelap. Daun tunggal, bertangkai panjang, 2--9 helai.
Helaian daun bentuknya bundar memanjang sampai lanset, ujung dan pangkal runcing, tepi rata, pertulangan menyirip, warnanya hijau tua dengan sisi kiri - kanan ibu tulang daun terdapat semacam pita memanjang berwarna merah gelap atau lembayung, panjang 31--84 cm, lebar 10--18 cm.
Bunganya bunga majemuk berbentuk bulir yang tandannya keluar langsung dari rimpang, panjang tandan 20--25 cm, bunga mekar secara bergiliran dari kantong-kantong daun pelindung yang besar, pangkal daun pelindung berwarna putih, ujung daun pelindung berwarna ungu kemerahan. Mahkota bunga berwarna kuning.
Rimpangnya cukup besar dan merupakan umbi batang. Rimpang juga bercabang-cabang. Jika rimpang tua dibelah, tampak lingkaran berwarna biru kehitaman di bagian luarnya. Rimpang temu hitam mempunyai aroma yang khas.
Perbanyakan dengan rimpang yang sudah cukup tua atau pemisahan rumpun.

Nama Lokal :
NAMA DAERAH Sumatera: temu erang, t. itam (Melayu). Jawa: koneng hideung (Sunda), temu ireng (Jawa). Nusa Tenggara: temo ereng (Madura), temu ireng (Bali). Sulawesi: tamu leteng (Makasar), temu lotong (Bugis). NAMA asing Ezhu (C). NAMA SIMPLISIA Curcumae aeruginosae Rhizoma (rimpang temu hitam).


Penyakit Yang Dapat Diobati :
Rimpang rasanya pahit, tajam, dan sifatnya dingin.
Berkhasiat peluruh kentut (karminatif), peluruh dahak, meningkatkan nafsu makan (stomakik), anthelmintik, dan pembersih darah setelah melahirkan atau setelah haid.

EFEK FARMAKOLOGIS DAN HASIL PENELITIAN Hasil penelitian pengaruh perasan rimpang temu hitam terhadap cacing askaris babi in vitro dan kontraksi usus halus (jejunum) marmut terpisah in vitro seperti berikut.

Perasan rimpang dapat membunuh askaris babi seperti piperasin sitrat. Beningan rimpang dapat menekan amplitudo kontraksi spontan usus kelinci (FX.S.Dirdjosudjono, Taroeno, Sudjiman, dkk., Bagian Farmakologi, FKH dan Bagian Farmakologi Farmasi, FF UGM).

Berdasarkan penelitian daya membunuh cacing (anthelmintik) rimpang temu hitam pada cacing askaris babi secara in vitro, ternyata daya anthelmintik minyak asirinya paling kuat dibandingkan dengan perasan ataupun infus temu hitam (Taroeno, Kun Sumardiyah S., dan Sugiyanto, Bagian Biologi Farmasi, FF UGM).

Telah dilakukan penelitian daya antelmintik rebusan rimpang temu hitam terhadap Ascaridia galli in vitro. Ternyata, rebusan irisan temu hitam dapat mematikan cacing dalam waktu 7--17 jam, sediaan rebusan parutan dalam waktu 11--20 jam, dan sediaan serbuk dalam waktu 11--25 jam.

Kandungan minyak asiri terbesar pada sediaan irisan (Endah Eny Riayati, Fakultas Farmasi UGM, 1989. Pembimbing: Drs. Sudarto, Apt. dan Dra. Sri Sumarni, SU).

Kadar minyak asiri maksimum terdapat pada waktu rimpang belum bertunas dan mengeluarkan batang/ daun. Kadar minyak asiri yang tumbuh di Hortus Medicus Tawangmangu selama tumbuh berkisar 0,25%-0,50% (A. Indrawati, Supardi, Laboratorium Biologi Farmasi, Fakultas Farmasi UGM, 1979).

Pemanfaatan :

BAGIAN YANG DIGUNAKAN Bagian tanaman yang digunakan sebagai obat adalah rimpangnya.
Cuci rimpang, lalu potong-potong, baru keringkan dengan cara diangin-anginkan agar kandungan minyak asirinya tidak terlalu berkurang.

INDIKASI Rimpang
berkhasiat untuk mengatasi: tidak nafsu makan, melancarkan keluarnya darah kotor setelah melahirkan, penyakit kulit seperti kudis, ruam, dan borok, perut mulas (kolik), sariawan, batuk, sesak napas, dan cacingan

CARA PEMAKAIAN
Untuk obat yang diminum, gunakan rimpang sebanyak 1--2 jari tangan.
Untuk pemakaian luar, cuci rimpang segar secukupnya, lalu kupas dan giling sampai halus. Tambahkan minyak kelapa, aduk merata, lalu gunakan untuk menutup kudis, borok, dan ruam kulit.

CONTOH PEMAKAIAN
Membangkitkan nafsu makan Ambil temu hitam (seukuran ibu jari), cuci, dan iris tipis-tipis. Rebus dengan dua gelas air sampai tersisa satu gelas. Setelah dingin, saring, lalu bagi untuk dua kali minum, pagi dan sore hari, sebelum makan.

Membersihkan setelah melahirkan
Cuci temu hitam (dua jari tangan), lalu buang kulitnya. Tumbuk sampai halus, tambahkan setengah cangkir air panas, lalu aduk merata. Setelah dingin, saring dengan sepotong kain dan minum sekaligus. Lakukan selama tiga hari setelah melahirkan.

Batuk berdahak, sesak napas Cuci rimpang segar temu hitam (25 g), lalu potong tipis-tipis. Rebus dengan dua gelas air sampai mendidih selama 20 menit. Setelah dingin, saring, lalu bagi dua sama banyak untuk diminum pada pagi dan sore hari.


Komposisi :
Rimpang temu hitam mengandung minyak asiri, tanin, kurkumol, kurkumenol, isokurkumenol, kurzerenon, kurdion, kurkumalakton, germakron, a, ß, g-elemene, linderazulene, kurkumin, demethyoxykurkumin, bisdemethyoxykurkumin.



sumber pustaka :/www.wonosari.com/medis-f6/khasiat-jinten-hitam-temu-ireng-t3557.htm

Khasiat Jinten Hitam (Temu Ireng)



Selama berabad-abad jintan hitam digunakan jutaan orang di Asia, Timur Tengah, dan Afrika untuk menjaga kesehatan. Minyak dan herbanya diyakini bisa mengobati penyakit yang berhubungan dengan sistem pernapasan, saluran pencernaan, gangguan lambung dan lever serta untuk meningkatkan sistem kekebalan tubuh.

Dominique (36), warga Mampang Prapatan Jakarta Selatan, medio Januari silam, sakit batuk berkepanjangan. Ia mengaku tenggorokannya gatal bukan main. Obat batuk yang biasa dikonsumsi, tak lagi mempan.

Untunglah dari seorang praktisi kesehatan Totok Aura Dian Kenanga di kawasan Kemang, Dominique kemudian mendapat resep minyak jintan hitam, yakni satu sendok teh minyak jintan hitam dicampur dengan segelas kopi. Sehari dua kali, pagi dan malam, selama 2 hari, ia minum campuran itu. Hasilnya, Dominique tak lagi mengalami batuk berkepanjangan.

Lainnya, Patar (45), sudah sebulan mengalami alergi dingin. Bila kedinginan, pria yang tinggal di Bogor ini mengalami gatal-gatal di sekujur.tubuhnya. Ia lalu mengonsumsi 2 kapsul minyak jintan hitam, pagi dan malam. Tiga hari kemudian gatal-gatal itu pun sirna.

Dari Laut Tengah

Jintan hitam dipercaya berasal dari Mediterania (seputar Laut Tengah), sebelum tersebar ke berbagai belahan dunia, termasuk ke Asia. Bentuknya kecil berserabut, ukurannya tidak lebih dari 3 mm. Jintan hitam termasuk dalam keluarga buttercup (Ranunculaceae).

Ada dua jenis tanaman ini, yakni yang berwarna ungu kebiruan dan putih. Orang-orang di tanah Arab telah mengenal Jintan hitam lebih dari 2.000 tahun lalu. Mereka memanfaatkan tanaman ini untuk mengatasi berbagai gangguan kesehatan, misalnya sakit gigi, flu, nyeri sendi.

Di Arab, jintan hitam dikenal sebagai habbatus sauda (biji yang menyenangkan) atau habbatul baraka, artinya biji yang membawa berkah. Bagi kaum muslim, jintan hitam merupakan anugerah Allah. Anjuran Nabi Muhammad SAW untuk memanfaatkan jintan hitam tercatat dalam sebuah hadis.”Tetaplah berobat dengan Habbatus sauda karena sesungguhnya ia bisa mengobati semua penyakit, kecuali kematian.”

Tak heran, tanaman bemama Latin Nigella sativa L. ini masuk dalam daftar obat alami di buku Al-Tibb al-Nabawi atau pengobatan cara Nabi.

Keampuhan jintan hitam menyebar hingga Mesir, Yunani, dan India. Dalam kuburan Tutankhamen ditemukan narasi bahwa jintan hitam dipakai dokter pribadi Firaun sebagai bahan baku minyak dan salep untuk mengobati gangguan pencernaan. Cleopatra dan Nefertiti memakainya untuk merawat kulit agar tetap lembut.

Pada 460 SM, Hippocrates menyarankan penggunaan tanaman ini untuk membangkitkan vitalitas dan energi, kenyamanan, serta mengatasi kelelahan tubuh dan psikis. Dioscoredes, ahli fisika dari Yunani, diabad I melaporkan bahwa jintan hitam dipakai untuk mengobati sakit kepala, hidung tersumbat, sakit gigi, meningkatkan produksi ASI, dan menyembuhkan penyakit internis.

Tahun 980 M, Ibnu Sina dalam The Cannon of Medicine menyatakan Habbatus sauda sebagai perangsang tenaga dan membantu memulihkan kesegaran tubuh, menstimulasi energi, serta membantu penyembuhan dari kelelahan atau kurang semangat.

Kaya Gizi

Tahun 1960, Mahfouz dan Badr EI-Dakhakhny, peneliti Mesir, mengisolasi zat aktif nigellone dari minyak atsiri jintan hitam. Peneliti menemukan, dua minyak volatil (cenderung menguap pada suhu dan tekanan normal) dalam jintan hitam adalah nigellone dan thymoquinone.

Nigellone mencegah terjadinya kejang otot dan melebarkan saluran pernapasan, sehingga jintan hitam berkhasiat untuk penyakit pernapasan. Nigellone juga bersifat antihistamin, sehingga membantu mengurangi alergi, sedangkan thymoquinone berkhasiat antiradang dan antinyeri. Senyawa ini efektif untuk menggelontor racun tubuh.

Di tahun yang sama El-Dakhakhny melaporkan bahwa minyak jintan hitam memiliki kemampuan meredakan radang sendi. Penelitian di laboratorium mengungkapkan kandungan minyak nigellone dan thymoquinone dalam jintan hitam bersifat antileukimia. Penelitian lainnya, kedua unsur itu membantu meningkatkan sistem kekebalan tubuh dan efektif untuk mengobati asma dan batuk kering.

Riset di bidang AIDS dilakukan Dr. Haqpada di Departemen Biologi dan Pusat Penelitian Medis di Riyadh, Arab Saudi, tahun 1997. Hasilnya, jintan hitam mampu meningkatkan rasio sel T positif dan negatif menjadi 55 persen dengan 30 persen aktivitas pembunuh sel alamiah.

Sebuah literatur dari University of Potchefstroom (1989), Afrika Selatan, menjelaskan jintan hitam dapat meningkatkan kadar ASI pada ibu menyusui. Hal ini ditunjukkan oleh kombinasi lipid portion dan struktur hormon dalam habbatus sauda. Menurut Yellia Mangan, penulis buku Cara Bijak Menaklukkan Kanker, jintan hitam kaya akan nutrisi yang mendukung kekebalan tubuh, termasuk
interferon yang membantu penyembuhan kanker.

Tanaman bernama lain black seed ini juga kaya asam lemak tak jenuh dan asam lemak esensial (asam linoleik dan linolenik). Asam alfa -linolenik (omega 3) asam linoleik (omega6), merupakan substansi yang tidak dapat dibentuk di dalam tubuh, sehingga tubuh harus mendapat suplemen yang mengandung kedua asam tersebut.

Jintan hitam juga mengandung 15 macam asam amino, protein, karbohidrat, minyak volatil dan crude fiber. Kandungan vitamin dan mineralnya meliputi kalsium, potasium, besi, magnesium, selenium, vitamin A, B1, B2, B6, C, E dan niacin. Black seed juga mengandung arginine, yang penting pada masa pertumbuhan balita.

Dari Batuk Kering Hingga Kanker
Jintan hitam yang juga dikenal sebagai black car away, black seed, black cumin, shonaiz (Iran), kolonji (Afrika), telah diproduksi dalam bentuk minyak maupun bubuk. Berikut beberapa resep yang ditawarkan Dian Salma dari klinik Dian Kenanga dan herbalis Yellia Mangan:

1. Batuk kering
Bahan : Minyak jintan hitam, air kopi.
Cara : Campur satu sendok teh minyak jintan hitam ke dalam segelas air kopi. Minum 2 kali sehari.

2. Diabetes
Bahan : 1 mangkuk jintan hitam, 1 mangkuk minyak jintan hitam, 1/2 sendok kulit buah delima.
Cara : Hancurkan semua bahan hingga menjadi bubuk. Ambil setengah sendok ramuan tersebut lalu campur dengan minyak jintan hitam. Minum sebelum sarapan selama sebulan.

3. Flu
Bahan : Minyak jintan hitam
Cara : Teteskan 3-4 tetes minyak jintan hitam ke dalam lubang hidung untuk mengurangi penyumbatan pada hidung.

4. Diare
Bahan : Minyak jintan hitam
Cara : Campur 1 sendok makan minyak jintan hitam dengan semangkuk yoghurt. Minum campuran tersebut 2 kali sehari selama tiga hari.

5. Melancarkan ASI
Bahan : 250 g biji jintan hitam, 250 g madu murni.
Cara : Campur biji jintan hitam dan mafu, aduk sampai rata. Minum 2 sendok makan bersama 1 sendok teh minyaknya setiap hari.

6. Rematik
Bahan : Minyak jintan hitam
Cara : Hangatkan sedikit minyak jintan hitam, gosok secara perlahan di bagian tubuh yang terkena rematik. Untuk mempercepat penyembuhan, minum 1 sendok teh minyak jintan hitam 3 kali sehari.

7. Alergi
Bahan : Minyak jintan hitam
Cara : Minum 1 sendok teh minyak jintan hitam 2 kali sehari.

8. Hipertensi
Bahan : Biji jintan hitam, bawang putih, air panas.
Cara : Masukkan 1 sendok teh jintan hitam ke dalam air panas dengan 2 ptotong bawang putih. Minum airnya setiap pagi sebelum sarapan.

9. Sakit gigi
Bahan : Cuka apel, jintan hitam
Cara : Didihkan 8 ons cuka apel dan 2 sendok teh biji jintan hitam. Ramuan tersebut dipakai untuk kumur-kumur sampai sakitnya hilang.

10. Asma
Bahan : Minyak jintan hitam
Cara : Oleskan minyak jintan hitam di dada dan punggung. Atau campurkan 1 sendok teh minyak jintan hitam ke dalam air mendidih dan hirup uapnya dua kali sehari.

11. Kanker
Bahan : 2-3 g biji jintan hitam, masing-masing 10 g daun sambiloto, temulawak, kunyit, temu putih, temu mangga, ciplukan dan meniran.
Cara : Cuci bersih temulawak, kunyit, temu putih, temu mangga, lalu parut. Hasil parutan tadi dicampur dengan ciplukan, meniran, daun sambiloto. Rebus dengan 2 gelas air hingga tersisa 1,5 gelas. Hancurkan biji jintan hitam hingga halus. Selanjutnya campurkan bubuk biji jintan hitam ke dalam ramuan. Minum ramuan 3 kali sehari, masing-masing 1/2 gelas



KIATHIDUPSEHAT.COM

TEMU KUNCI

Nama Genus : Boesenbergia
Nama Species : Boesenbergia pandurata Roxb
Familia : Zingiberaceae
Nama Umum : Temu kunci

Introduksi:

Teringat tahun delapanpuluhan saya nganter istri belanja ke Pasar Kodim di Pekanbaru, waktu itu kami baru pindah dari Jakarta karena tugas, istri saya nanya ditempat penjual bumbu; Ibu ada Temu Kunci ???Jawabnya : Nggak ada, Tadi ketinggalan dimana kira kira ? dikiraiin kami ketinggalan kunci !!! he he he.

Tanaman ini lebih lazim dikenal oleh para ibu rumah tangga saat memasak di dapur. Temu kunci memang banyak dimanfaatkan sebagai salah satu bumbu penyedap masakan.
Temu kunci yang banyak tumbuh liar di hutan jati ini pada dasarnya bisa tumbuh di sembarang tempat asal tidak tergenang air dan terkena panas langsung. Perbanyakan tumbuhan ini dapat dilakukan dengan penanaman rimpang yang sudah tua dan memiliki anak tunas. Selain itu dapat juga dilakukan dengan memisahkan anakan dari tumbuhan dewasa.

Kandungan kimia:

Rimpang biasanya tumbuh di bawah permukaan tanah secara mendatar dan beruas, sedikit keras, bersisik tipis, dan berbau harum. Anakan rimpang menggerombol kecil di sebelah rimpang induk, menyerupai rangkaian anak kunci. Kandungan kimia yang ada dalam tanaman ini adalah minyak atsiri (terdiri dari kamfer, sineol, metil sinamat, dan hidromirsen), damar, pati, saponin, flavonoid pinostrolerin, dan alipinetin.

Prof Hembing Wijaykusuma dalam bukunya Tumbuhan Berkhasiat Obata: Rempah, Rimpang, dan Umbi, adalah sebagai obat sariawan, masuk angin, perut kembung, sukar buang air kecil, gatal-gatal, keputihan, panas dalam, tuberkulosis, dan lain-lain. Untuk mengatasi sariawan, temu kunci segar secukupnya dibersihkan lalu dikunyah-kunyah dan ditelan. Selain itu, temu kunci digabung dengan buah pinang dikunyah-kunyah lalu dibuang.

Temuan Fakultas Farmasi (FF) Universitas Airlangga, Surabaya, itu dipaparkan oleh dosen dan peneliti Bagian Ilmu Bahan Alam FF Unair, Idha Kusumawati SSi MSi Apt di sela-sela Simposium Internasional Biology, Chemistry, Pharmacology and Clinical Studies of Asian Plants di Surabaya, Senin (9/4).”Temu kunci dan sidaguri (Sida Rhombifolia) mempunyai banyak manfaat bagi kesehatan terutama penyakit kanker,” kata Idha membuka pembicaraan.Dalam penelitian tersebut, FF Unair menggunakan metode Bio-Autograph. Sebuah metode baru untuk memisah kandungan yang ada pada tanaman. Melalui pengujian aktivitas biologis (bioassays), khasiat tanaman temu kunci mengarah pada anti oksidan. Ini karena adanya kandungan pinostrobin dan pinocembrin sebagai isolate anti kanker.

Dengan temuan baru ini, para ahli farmasi tidak perlu lagi melakukan screening panjang untuk menemukan serum atau obat penyakit seperti kanker, alzheimer, malaria, dan demam berdarah. ”Kelambanan para ahli farmasi di Indonesia menemukan obat baru, karena mereka menggunakan media kultur yang memerlukan waktu lama serta sering menemui trial and error. Dengan metode baru ekstrak, tanaman bisa langsung dipisahkan pada lempeng dan dilakukan eluasi sehingga hasilnya dapat segera diketahui, ” ujarnya.Teknik bioassays, dinilai ahli dari University of Geneva, Prof Jean-Luc Wolfender, sesuai dengan tuntutan saat ini, karena mampu memproses penemuan obat secara lebih mudah dan cepat.

Obat masuk angin,
15 gram temu kunci, 1 sendok teh adas, dan 2 jari pulasari, dihaluskan lalu digosokkan pada bagian perut, lakukan 1 sampai 2 kali sehari. Mengatasi perut kembung, 5 gram temu kunci, daun temu kunci secukupnya, ditumbuk hingga halus lalu ditempelkan pada perut sebagai tapal.

Sukar buang air kecil,
temu kunci, adas, dan pulasari dihaluskan lalu dijadikan tapal atau bedak tebal yang ditempelkan pada perut. Mengatasi gatal-gatl, 10 gram temu kunci, 5 gram temu lawak, 15 gram kunyit, dan 15 gram daun ketepeng cina kering dihaluskan lalu dibalurkan pada bagian tubuh yang sakit.

Sebagai obat keputihan,
10 gram temu kunci, 5 gram kunyit, 5 gram temulawak, dan 15 gram sambiloto kering, direbus dengan 1.000 cc air hingga tersisa 400 cc. Lalu disaring dan diminum airnya sebanyak 200 cc, lakukan dua kali sehari.

Obat panas dalam,

10 gram temu kunci yang dipotong-potong, 25 gram daun kumis kucing segar, dan 20 gram daun sosor bebek segar, direbus dengan 800 cc air hingga tersisa 400 cc. Ramuan disaring dan diminum airnya sebanyak 200 cc, lakukan dua kali sehari. Mengatasi tuberkulosis, 15 gram temu kunci dan 4 gram biji pinang dihaluskan lalu ditambahkan 200 cc air masak, kemudian disaring dan diminum airnya

Sumber :
http://www.wikimu.com/news/DisplayNews.aspx?id=2039
http://www.purwakarta.org/index.php/2006/02/01/temu-kunci-obat-sariawan/

Tags: Anti Kanker, bumbu masak, kecantikan, keputihan, masuk angin, obat sariawan, panas dingin, perut kembung, rimpang, sayur bening, temu, temu kunci

DETIKNEWS

Surabaya - Rupanya, temukunci yang kerap digunakan sebagai bumbu membuat sayur bayam, bisa digunakan sebagai obat penyembuh kanker. Sebab, dalam temukunci terdapat kandungan pinosbrobin dan pinocembrine yang dikenal sebagai obat antikanker. Tidak hanya itu, temukunci juga ampuh menghilangkan pegal-pegal di tubuh atau antirematik. "Tidak banyak yang tahu akan temuan ini. Selama ini, masyarakat tahunya obat tradisional hanya jahe atau kunir putih," kata dr Wahjo Dyatmiko, ahli farmasi Fakultas Farmasi Unair, Rabu (4/4/2007). Lebih lanjut dijelaskan oleh Wahjo, bila pengkonsumsian temukunci ini sama halnya ketika membuat wedang jahe. Agar mendapatkan khasiat nyata, memang sebaiknya obat tradisional dibuat dengan jalan diseduh. Temukunci bisa dikonsumsi dengan cara sebelumnya diiris tipis atau dipotong sesuai selera. Bisa juga menggunakan temukunci fresh atau yang sudah dikeringkan. "Bahan-bahan berkhasiat temukunci akan langsung terlarut dalam air panas. Selagi hangat, langsung diminum," jelasnya. Untuk takaran, tambah dia, sebaiknya jangan lebih dari lima gram atau sama dengan satu sendok teh bila berupa bubuk. Selain temukunci, tanaman obat sidaguri juga mempunya manfaat yang sama. Oleh karena itu, manfaat dan khasiat dua tanaman tersebut akan disosialisasikan dalam acara simposium. "Biar peneliti atau ahli farmasi lain mengetahuinya. Karena, temuan ini masih baru," kata Wahjo yang juga menjabat sebagai Pembantu Dekan (PD) I Fakultas Farmasi Unair ini. Namun, kata dia, sebaiknya pengkonsumsian obat tradisional tidak bersamaan dengan obat modern. Sebab, sampai saat ini belum ada penelitian yang memperbolehkan penggunaan temukunci bersamaan dengan obat modern. "Belum ada uji cobanya. Sebaiknya, jangan dikonsumsi bersamaan," lanjutnya. Materi diatas juga akan diseminarkan bertema Seminar of Indonesian Medicinal Plants XXXI Satelite Symposium on Clinical Study of Herbal Medicine di ruang sidangi Hotel Hyatt Regency Surabaya pada 8-11 April 2007.


TRIBUNNEWS.COM


TEMU KUNCI - Prof Dr Yaya Rukayadi, memperlihatkan tanaman Temu Kunci yang ditelitinya yang diyakini berkhasiat untuk kecantikan. Yaya yang asal Situraja Sumedang ini, bekerja di Departemen of Biotechnology Yonsei University Korea

- TEMU kunci atau fingerroot, dengan bahasa latin Boesenbergia rotunda, ternyata mempunyai khasiat untuk mengencangkan kulit dan menjadi cantik. Tak perlu heran kalau gadis Sunda dulu memiliki kulit yang bagus dan cantik karena mereka kerap mengonsumsi temu kunci.

Tanaman temu kunci ini banyak ditemukan secara liar dan sampai saat ini belum dibudidayakan. "Di Korea Selatan, temu kunci ini menjadi bahan baku kosmetik. Setiap tahun Korea membutuhkan 200 ton temu kunci kering," kata Prof Dr Yaya Rukayadi, peneliti asal Situraja, Sumedang, yang kini bekerja di Department of Biotechnology Yonsei University Korea.

Ditemui seusai diskusi budaya di aula Bappeda Kabupaten Sumedang, Senin (29/11/2010), Yaya mengatakan, menurut hasil peneletiaannya, temu kunci dari Sumedang merupakan tanaman berkualitas terbaik. Saat pulang ke Sumedang, Yaya kerap mencari tanaman khas untuk diteliti. Ia pun mencari temu kunci ke pedagang tanaman obat-batan di Buahdua. Saat ditanyakan tentang temu kunci, pedagang itu menyebutkan ada tapi ketika diminta pasokan rutin tidak bisa memenuhinya.

"Saya meminta seminggu sekali disiapkan pasokan dua ton dan ternyata tidak sanggup," katanya.

Penelitian terhadap temu kunci bermula dari cerita Sangkuriang atau legenda Tangkubanparahu. "Saya menemukan cerita bahwa kecantikan dan awet mudanya Dayang Sumbi sehingga Sangkuriang, anaknya, jatuh cinta karena Dayang Sumbi kerap mengonsumsi pupucukan dan bongborosan," ujar Yaya.

Disebutkannya, bongborosan yang dikonsumsi Dayang Sumbi itu adalah temu kunci. "Temu kunci itu mengandung senyawa bioaktif yang bagus untuk kulit dan kecantikan. Di dalam temu kunci ada essential oil, pinostrobin, cardamonin, boesenbergin; 5,7-dimethoxyflavone; 1,8-cineole, panduratin A, dan lain-lain," kata Yaya.

Biasanya di pedesaan, banyak yang mengonsumsi temu kunci ini. Tanaman ini bisa dibuat sayur. "Dimakan bersama lotek atau dimakan setelah dikukus. Setelah makan temu kunci, badan menjadi hangat dan segar," ujarnya.

Yaya menyebutkan, di daerahnya, Situraja, masih banyak yang makan temu kunci dan di pasar tradisional pun dijual tanaman ini. "Makanya orang Situraja itu cantik-cantik dan kulitnya bagus. Di sana banyak ditemukan temu kunci dan warga mengonsumsinya," kata Yaya.

Bahkan, kata Yaya, di Kampung Pamulihan, Desa Wanakerta, Situraja, yang merupakan daerah asal ibu Bupati Don Murdono itu, gadis desanya cantik-cantik.

"Di Pamulihan itu wanitanya gareulis. Saya melakukan penelitian ke sana, ternyata di sana banyak ditemukan temu kunci dan warga setempat mengonsumsinya," kata Yaya.

Tak hanya bagus untuk kecantikan dan kulit, temu kunci pun bagus pula untuk kesehatan. Tak heran, setiap pulang ke Situraja, orang tua Yaya selalu menyediakan temu kunci untuknya. "Bagi wanita yang merasa tua, tak cukup cantik atau merasa suami mencari pasangan lain, makanlah temu kunci," kata Yaya sambil tersenyum. (*)

Editor: Anita K Wardhani | Sumber: Tribun Jabar
Akses Tribunnews.com lewat perangkat mobile anda melalui alamat m.tribunnews.com